blog counter HIPNOTIS DITUDUH MENGANDUNG MISTIK , GARA-GARA INDUKSI NON VERBAL - HIPNOTERAPI SURABAYA 081234 000 985 SUPER CEPAT

HIPNOTIS DITUDUH MENGANDUNG MISTIK , GARA-GARA INDUKSI NON VERBAL

Human Achievement Specialist

Gara-Gara Induksi Non-Verbal, Hipnotis Kembali Dituduh Mengandung Mistik

 

Hipnotis, terutama Western Hypnosis, membuat berbagai kalangan mulai memahami dan mulai menyadari kesalah-pahaman yang timbul sebelumnya tentang Hipnotis, terutama ketika Western Hypnosis dalam pengajaran standar selalu menekankan aspek sugesti verbal atau kekuatan kata sebagai sesuatu yang dapat membawa sesesorang ke keadaan Hypnotic atau Trance.

Akan tetapi akhir-akhir ini tampaknya mulai terjadi kesalah-pahaman kembali, terutama ketika beberapa orang mendemonstrasikan kekuatan non-verbal, atau setidaknya verbal yang minimalis sekali dalam proses induksi hipnotis, yang ternyata juga dapat membawa seseorang secara efektif memasuki kondisi trance.

Bahkan di kelas “Hypnotherapy Workshop” yang saya selenggarakan hampir setiap bulan, seperti biasa dalam memperagakan proses induksi, saya seringkali menggunakan atau tepatnya menyertakan sentuhan atau tepukan ritmik di daerah punggung atau pundak subyek, dan hal ini seringkali menimbulkan pertanyaan :

“Pak, apakah Bapak tadi melakukan stimulus di titik-titik meridian atau pusat energi ?”

Padahal tepukan-tepukan ini sangat mirip dengan seorang Ibu yang tengah menidurkan bayinya, dimana tepukan-tepukan ini adalah suatu bentuk komunikasi non verbal yang dipahami dengan baik oleh pikiran bawah sadar, akibat suatu pengkondisian yang berulang-ulang sebelumnya.

Berikut ini saya akan membahas berbagai fenomena non verbal (non kata-kata) yang dapat menghasilkan efek yang sangat Hypnotic, dan seringkali didemonstrasikan oleh mereka yang sudah memiliki jam terbang tinggi di keterampilan Hipnotis.

Sekali lagi saya akan membahas dari sudut pandang pengetahuan Hipnotis dan saya akan membahas fenomena yang didemonstrasikan oleh mereka yang menyebut diri mereka Hypnotist.

Saya tidak akan membahas atau mengomentari ranah lain, misal ranah tradisional, yang konon juga melakukan hal yang mirip, tetapi dengan konsep dan filsofi yang katanya berbeda.

Saya juga tidak akan mengkaitkan pembahasan ini dengan fenomena Mesmerisme, mengingat Mesmerisme sendiri lahir jauh sebelum diperkenalkan istilah Hypnosis. Tentang fenomena sejenis yang mungkin juga didemonstrasikan oleh praktisi Mesmerisme, tentu hanya praktisi yang bersangkutan yang kompeten untuk memberikan penjelasan.

Dalam pengetahuan Hipnotis banyak hal yang dapat membawa seseorang secara “otomatis” memasuki kondisi Hypnotic, selain sugesti yang bersifat verbal (rangkaian kata-kata), hal ini antara lain : situasi & kondisi, penampilan seseorang (appearance seorang Hypnotist), berbagai komunikasi yang bersifat non verbal yang hadir bersama komunikasi verbal, dimana dalam pengetahuan psikologi bahasa dikenal sebagai Para Linguistic atau Meta-Communication, dan juga tentunya bahasa tubuh (gerakan tangan, ekpresi wajah, gerakan tubuh, dsb.). Dalam pengetahuan NLP juga dikenal istilah “Analogue Marking” atau sebuah penanda analog yang sangat dipahami justru oleh pikiran bawah sadar manusia.

Sebagai contoh, seorang Ayah memanggil anaknya dengan kata-kata :

“Adik, sini ….” (dengan intonasi normal)

Atau

“Adik, sini ……!” (dengan intonasi kuat dan meninggi).

Walaupun kedua kalimat pendek tersebut sama, tetapi ketika ditambahkan unsur Para Linguistic atau Analogue Marking, dalam hal ini intonasi, maka akan menimbulkan pengaruh yang berbeda ke pikiran bawah sadar. Kalimat kedua berpotensi untuk memicu (secara Unconscious) munculnya rasa takut.

Komunikasi non verbal sangat dipengaruhi oleh belief system (sistem keyakinan) dan pemahaman yang tertanam sebelumnya oleh Subyek.

Sebagai contoh ketika seseorang mempercayai bahwa “ditepuk di bagian pundak” oleh mereka yang memiliki ilmu tertentu akan mengakibatkan seseorang tersebut memasuki kondisi “tidak sadar” (baca : trance atau hypnotic). Dan tentu saja belief semacam ini dapat dimanfaatkan atau di-utilisasi oleh seorang Hypnotist untuk mendemonstrasikan induksi non verbal, atau setidaknya induksi yang yang bernuansa verbal minimalis.

Demikian juga misalkan ketika seseorang yang sering “Googling” dan tersesat di tempat yang salah, atau mungkin pernah menyaksikan tayangan di layar kaca, dan akhirnya mempercayai bahwa “kekuatan pandangan mata” dari mereka yang memiliki ilmu tertentu akan membuat seseorang tersebut memasuki kondisi trance, maka hal inipun merupakan “hal yang empuk” yang dapat di-utilisasi oleh seorang Hypnotist.

Dan tentu saja situasi dan kondisi tertentu dapat membuat seseorang secara alamiah sudah berada di gerbang trance, dan seorang Hypnotist yang piawai sangat dapat memanfaatkan hal ini.

Sebagai contoh, jika seorang Hypnotist yang merangkap juga sebagai seorang Magician (pesulap), maka mereka akan dapat dengan mudah membawa seseorang ke kondisi “confuse” (membingungkan), sehingga Subyek tidak dapat lagi secara kritis membedakan apa yang menjadi realita apa yang tidak, dan sekali lagi selanjutnya hanyalah soal utilisasi semata.

Induksi non verbal sangat mirip dengan pertunjukan pantomim, seni gerak dan ekspresi tanpa kata, tetapi di tangan sang Pantomime Master akan dapat membawa para penonton ke kondisi emosional tertentu, gembira, tertawa, bahkan sedih, atau menangis.

Induksi non verbal juga mirip dengan film bisu Charlie Chapplin. Sangat minimalis, hitam-putih, tetapi dapat membuat kita terbahak-bahak.

Celakanya hal-hal yang bersifat non verbal ini sangat sulit dipahami oleh kalangan awam, sehingga seringkali induksi non verbal ini langsung dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat mistik, dan tentu saja mereka tidak dapat dipersalahkan, toh hak berpikir termasuk hak azasi mendasar setiap manusia, entah berpikir salah ataupun benar !

Kira-kira inilah pembahasan saya tentang Hipnotis yang dilakukan oleh para Hypnotist, tentu saja dengan sudut pandang dari pengetahuan Hipnotis.

Entah jika terdapat juga keilmuan lain yang dapat membuat seseorang memasuki kondisi trance dengan cara yang mirip, saya yakin mereka pasti memilki penjelasan yang berbeda pula. Konon ilmu di muka bumi tak terhingga, dan saya meyakini dan menghormati keberadaan setiap pengetahuan dan keilmuan !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *